kucingku 2 - putri rimba di tengah kota
News Update
Loading...

Jumat, 23 Juli 2010

kucingku 2

Aku senang tuan yang paling kusayang pulang kuliah. Segera kusambut beliau di pintu masuk. Tapi beliau seperti tak acuh denganku yang menantinya sejak tadi. Ah, barangkali beliau letih, pikirku.
Kuikuti langkah tuanku ke kamarnya. Aku Berusaha menyapa beliau dengan suara manjaku, "meoong..."
Benar, tuanku sedang tidak ingin diganggu. Kuputuskan saja keluar kamar. Tapi,
"Auu, meong...,meong...", pekikku.
"Astagfirullah...", terdengar suara tuanku cemas dan ketakutan. Aku sendiri tak bisa memikirkan apa yang sedang terjadi. Tubuhku sakit sekali. Ya Allah, aku tak bisa bergerak. Mataku tak bisa kubuka, tapi aku masih bisa mendengar.
"Kak...gimana ini?" terdengar sayup-sayup nada cemas tuanku. Kemudian langkah kaki berhamburan menghampiriku.
"ada apa, inne? kenapa kucingnya jadi begini?" itu suara kak Dina, tuan kami yang paling penyayang kepada kami, bangsa kucing.
"Tadi inne nggak sengaja mau tutup pintu tapi ada kucing, jadi dia terjepit, kak...lalu dia kejang-kejang. Gimana ni, kak? perutnya jadi kempes gitu dan tangannya tegang."
"Coba usap perutnya tu lambat-lambat. Kembalikan seperti semula," ujar yang lain.
Aku tak bisa mengungkapakan rasa sakit ini, sakit sekali. Ibu... dimana engkau? rintihku.
Perutku terus saja diusap-usap lembut. Meski sakit aku pasrah saja, toh ajal di tangan Tuhan. Ya Allah, apakah ini rasanya sakit akan mati? Meski mata terpejam, tapi pikiranku kemana-mana. Kucoba untuk tidur. Semoga setelah kubangun nanti semuanya akan baik-naik saja. Oh, ya, aku teringat saudaraku yang lain. Dimanakah kalian?

Share with your friends

1 komentar

silahkan beri komentar agar blog ini lebih baik lagi

Notification
This is just an example, you can fill it later with your own note.
Done